Jembrana (09/07). Dua Analis Laboratorium Kualitas Perairan (LKP) Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Vivi Eka Indrayani, S.Si., dan Ni Nyoman Tri Hanayanthi, S.Si., sukses mengikuti pelatihan analisis dan evaluasi ketidakpastian pengukuran pada pengukuran yang diadakan secara daring oleh Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, pada hari Rabu (08/07) dan Kamis (09/07) silam.
Materi dalam pelatihan disampaikan dengan lugas oleh Dr. Julian Kantasubrata melalui metode paparan, diskusi dan simulasi perhitungan estimasi ketidakpastian (EK).
“Pelatihan ini sangat berguna sekali. Ketidakpastian pengukuran pada pengukuran menjadi salah satu pembelajaran yang menarik buat kami. Pemahaman akan hal ini tentunya sangat memacu semangat kami untuk tetap ahli dan teliti saat melakukan analisis,” ungkap Vivi.
Pelatihan ini memberikan pemahaman bahwa ketidakpastian pengukuran adalah sebuah parameter non-negative yang menggambarkan atau memberikan sifat sebaran nilai kuantitatif dari sebuah hasil pengukuran berdasarkan informasi yang digunakan. Beberapa materi yang didapatkan dalam pelatihan ini antara lain: istilah - istilah yang biasa digunakan dalam pengukuran estimasi ketidakpastian, sumber - sumber ketidakpastian, sumber informasi untuk pengukuran ketidakpastian, serta pendekatan yang dilakukan dalam mengestimasi ketidakpastian.
Pelatihan ini sekaligus untuk memenuhi persyaratan akreditasi ISO/IEC 17025 dimana persyaratan mengenai ketidakpastian tertuang dalam dokumen standar “Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian Kalibrasi” ISO/IEC 17025. Dalam dokumen tersebut, tepatnya pada butir 5.4.6 disebutkan bahwa salah satu syarat ketidakpastian adalah laboratorium harus memiliki dan juga menerapkan prosedur estimasi ketidakpastian pengukuran. Seperti diketahui, Laboratorium Kualitas Perairan (LKP) BROL telah menerapkan standar mutu ISO/IEC 17025 sejak 2010.